ornamen

Apa Saja Tahapan Perkembangan Bicara Anak?

mybabymine.com - Ayah dan Bunda tentu sangat bahagia mendengar si Kecil mulai mengucapkan kata pertamanya.

Selain menggemaskan, hal itu juga membuktikan bahwa anak memiliki tumbuh kembang yang bagus. Terlebih lagi, jika ia mulai bisa mengikuti ucapan yang Ayah dan Bunda ajarkan.

Belajar berbicara adalah bagian penting dari proses perkembangan anak.

Meski terkadang fase tersebut melelahkan, tetapi Ayah dan Bunda perlu memahami tahapan perkembangan bicara anak, sehingga dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti anak mengalami keterlambatan bicara

Tahapan Perkembangan Bicara Anak

Ternyata, sejak di dalam kandungan, anak sudah bisa berkomunikasi. Ia bisa mendengar suara-suara di sekitarnya, meski terkadang samar.

Selain itu, si Kecil juga mengenali Bunda sejak di dalam kandungan. Itulah yang terkadang membuat si Kecil aktif, misalnya menendang perut Bunda.

Tahap vital dari perkembangan bicara anak berpusat pada cara-cara yang dapat menghubungkannya secara emosional dengan orang yang merawatnya.

Membangun kontak mata, belajar tersenyum, dan berusaha untuk terlibat dengan orang dewasa yang dekat dengannya dapat membantu memastikan kemampuan bicara anak.

Bahasa pertama si Kecil


Di awal kehidupannya, anak akan berkomunikasi dengan cara menangis, lalu tersenyum. Kemudian, mulai bergumam hingga mengeluarkan celotehan 'bayi'.

Hingga di usia 12 bulan, ia pun akan lebih jelas mengucapkan kata-kata pertamanya.

Tahapan perkembangan bicara anak usia 2 bulan


Bayi mulai bersuara dan membuat suara yang terdengar seperti 'blok' saat berbicara.

Mengoceh adalah tahapan perkembangan bicara anak di usia ini. Ayah dan Bunda mungkin akan mendengar suara 'Nda', 'Yah', 'Papa', dan 'Mama'.

Sekitar usia ini juga anak akan belajar bertepuk tangan dan melambaikan tangan.

Hingga tahun pertamanya, anak secara bertahap belajar mengekspresikan diri dalam banyak hal.

Mereka mulai mengikuti suara yang mereka dengar, meniup minuman mereka seolah mengikuti sang Ayah saat menikmati kopi, tertawa, meniru batuk, dan belajar menjerit.

Setelah ulang tahun pertama si Kecil


Setelah berusia 1 tahun, atau setelah ulang tahun pertamanya, si Kecil dapat mengucapkan kata-kata yang lebih jelas, seperti 'meong' dan 'bola'.

Kemampuan bicara tersebut berkembang hingga ia berusia 2 tahun. Anak bahkan bisa mengucapkan hingga 50 kata, atau mungkin lebih banyak lagi.

Tahapan perkembangan bicara anak usia 3 dan 4 tahun


Ketika si Kecil mulai belajar bahasa, banyak dari apa yang ia capai akan dimotivasi oleh rasa ingin tahunya.

Ia mulai bertanya mengapa dan mengulangi kata-kata yang didengarnya.

Ucapan si Kecil saat usia ini pun mulai lebih jelas. Ia dapat mengobrol dengan dirinya sendiri, mengikuti nyanyian, lagu, atau cerita di buku.

Memasuki usia 5 tahun


Di usia ini, anak mulai jauh lebih jelas saat berbicara. Imajinasi dan fantasi memainkan peran besar dalam tahapan perkembangan bicara anak usia 5 tahun.

Ia juga mulai membuat cerita yang kompleks dan dapat berbicara jelas dengan orang dewasa.

Namun, beberapa suara (seperti 'th', 'r', dan 'v') bisa lebih sulit untuk diucapkannya.

Tips mendukung perkembangan bicara anak


Beberapa cara yang bisa Ayah dan Bunda lakukan untuk membantu si Kecil cepat belajar berbicara, di antaranya:

  • Membuat wajah dan suara, serta berbicara tentang kegiatan Ayah dan Bunda sejak si Kecil di dalam kandungan. Misalnya, cerita tentang makanan yang Bunda makan, rasanya yang enak, hingga membeli atau memasaknya sendiri. Ayah juga bisa ikut berbicara dengan si Kecil tentang hal menyenangkan lainnya, seperti rencana berlibur yang akan dilakukan setelah si Kecil lahir.
  • Bermain game interaktif, seperti petak umpet dan menyanyikan lagu kanak-kanak, seperti 'Balonku'.
  • Melihat buku bergambar sejak usia dini. Ayah dan Bunda tidak perlu membaca kata-kata, cukup berbicara tentang apa yang terlihat di dalam buku tersebut.
  • Berbicara perlahan dan jelas, serta menggunakan kalimat pendek dan sederhana. Jika si Kecil sudah bisa berbicara, coba gunakan kalimat yang 1 atau 2 kata lebih banyak dari yang ia gunakan. Misalnya, jika si Kecil menggunakan 3 kata, bicaralah dengannya dalam 4 atau 5 kata, seperti "Adek sudah makan?" menjadi "Adek makan bubur, ya?".
  • Membiarkan si Kecil memimpin percakapan dan membantunya untuk memperluas pemikirannya.
  • Memberikan si Kecil banyak kesempatan untuk berbicara dengan meluangkan waktu Ayah dan Bunda.
  • Ayah dan Bunda juga disarankan untuk menjawab semua pertanyaan si Kecil, apalagi terkait dengan keingintahuannya.

Ayah dan Bunda, jangan lakukan ini pada si Kecil, ya!

  • Menguji si Kecil, misalnya dengan bertanya "Apa ini?". Lebih baik, si Kecil diajarkan belajar berbicara tanpa tekanan.
  • Mengkritik si Kecil jika ia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun. Lebih baik, mengulangi kata itu sendiri dengan benar. Misalnya, jika si Kecil menunjuk ke arah kucing dan mengatakan "eong", Ayah dan Bunda bisa memperbaikinya dengan mengatakan, "Ya, itu kucing!".
  • Menambah kebisingan, seperti dengan mengencangkan volume suara TV, sehingga si Kecil tidak dapat mendengarkan suara Ayah dan Bunda.

Mendukung setiap tahapan perkembangan bicara anak memang membutuhkan kesabaran. Namun, hal tersebut sepadan saat Ayah dan Bunda mendengar si Kecil dapat berbicara dengan lancar.

Editor & Proofreader: Afrillia Yenita

  • Referensi :

    • Health Direct (2022). Speech Development in Children.
    • Pregnancy Birth Baby (2021). Learning to Talk.
    • Stanford Medicine. Age-Appropriate Speech and Language Milestones.